Pages

Saturday, February 26, 2011

Sekarung Kesabaran


Sejujurnya tidaklah mudah bagiku untuk selalu bisa mengendalikan emosi. Bagi suamiku yang termasuk seorang chocoholic (he he he, dia pecinta chocolate berat) tinggal buka kulkas dan memasukkan sepotong coklat. Maka langsung turunlah emosinya. Tapi hal ini tak berlaku untukku. Aku bukan penggemar coklat.
Ketika aku mempersiapkan hari yang menurutku akan banyak mengikis kesabaranku, aku cenderung mencari tulisan atau bacaan yang bisa menambah stock kesabaran. Memang tidak selalu bisa menemukan yang pas (dan kadang waktu yang tersedia pun terlalu mepet). Kemarin aku menemukan tulisan Mbak Andini Rizki, yang berjudul "Orang Tua pun Harus Belajar". Tulisan ini menurutku bagus sekali, mengingatkan bahwa ketika berhadapan dengan anak sebetulnya kunci kesabaran adalah terletak pada orangtua itu sendiri, tugas orangtua yang harus belajar mengatur emosinya.
Hmmm...
Berbekal sekarung kesabaran yang kudapat dari bacaan itu, mulailah perjalanan hari itu. Setelah hiruk pikuk pagi menyiapkan tetek bengek keperluan anak-anak & suami, siaplah aku berangkat mengantar Liza fisio terapi di Meruya. Ketemu sepeda motor yg di Jakarta ampun-ampunan dalam jumlah serta perilaku, ketemu pengendara mobil yang seenak udel dan ketemu bus kota & angkot (yang sulit ketahuan maunya : mau berhenti ,belok atau lurus) kesabaranku terus mengalir lancar. Ketemu kemacetan yang aduh ampun di area pembangunan Fly Over Rawa Buaya (tahu sendiri kan di Jakarta, jangankan untuk pembangunan jalan, sekedar hujan gerimis atau perbaikan lubang jalan saja sudah bisa mengakibatkan kemacetan berkilo meter panjangnya). Masih cool euy...
Siangnya pulang dihadang kemacetan yang sama dan sesama pengguna lalu lintas yang sama kelakuannya dengan yang tadi pagi kutemui.
Lanjut tugas-tugas rumah tangga yang seabrek.
Malamnya Donna emosi (padahal siangnya cukup main + cukup tidur siang) hanya gara-gara mengerjakan soal Math & tidak mau ada error. Dan Donna akhirnya pun bisa menguasai diri dengan caranya sendiri yang unik (nanti dia akan menuliskan tentang hal ini).
Dan kututup hari dengan penuh ucapan syukur karena sampai waktu tidur menjelang aku belum sampai kehabisan stock kesabaran.

No comments: