Awalnya adalah ketika aku mengganti penampilan taman super mungil di depan rumahku. Kami ingin memperluas kolam kura-kura yang sudah ada dikarenakan sudah terlalu kecil untuk kura-kura kami yang tumbuh makin besar. Apalagi dapat limpahan 2 ekor kura-kura yg lebih besar lagi (pemiliknya sudah tidak mau piara mereka lagi ). Dan itu membuat area untuk tanaman yang sudah super sempit menjadi lebih sempit lagi. Maka kuputuskan untuk mengganti area tanam yang sempit itu dengan hamparan batu kerikil (besar dan kecil) warna putih, dan menjadi area untuk kura-kura berjalan-jalan keluar kolam.
Setelah selesai, melihat beberapa batu yang mulus dan putih itu kok aku jadi merasa melihat kanvas. Maka iseng-iseng kupilih beberapa yang besar lalu kugambari dan kuwarnai. Jadinya cantik juga. Lalu aku dan Donna bermain bergantian bercerita menggunakan batu bergambar itu, seru sekali sampai kami tertawa terbahak-bahak. Dan terpikir, kalau batu-batunya lebih kecilan seukuran 1-2 cm saja, mungkin bisa dimasukkan dalam satu kantong kain kecil, lalu bisa dibawa ke mana saja dan bisa dimasukkan ke dalam tas tangan sebagai alat untuk bermain dan bercerita di mana saja dan kapan saja. Terbayang di ruang-ruang tunggu (entah di bandara, rumah sakit, apotik, bioskop, stasiun, mana saja) anak-anak bisa asik bermain batu-batu ini dengan ibunya, penjaganya atau dengan teman lainnya. Bandingkan dengan pemandangan yg sering kita lihat selama ini: ibunya atau penjaga anaknya asik main gadget, atau melototi tayangan sinetron atau infotainment, dan anak-anaknya pun jadinya tanpa punya pilihan ikut main gadget atau ikut menatap layar TV :(
Maka ketika ada teman dari Klub Oase menawarkan untuk dijual di suatu acara seminar mereka, aku girang sekali. Mungkin ini saatnya aku bisa berkontribusi untuk mengubah pemandangan yang bikin senep (hahaha apa ya padanannya...oh iya, pemandangan yang bikin sebal) di ruang tunggu yang selama ini kulihat, dengan sesuatu yang lebih baik. Maka ngebuuutlah aku waktu itu membuat beberapa kantong untuk dijual di acara itu.
Dan ternyata peminatnya lumayan banyak. Semoga makin banyak pula orang tua yang mulai menyadari bahwa waktu dengan anak-anaknya tidaklah banyak sebelum mereka akhirnya "terbang meninggalkan sarang". Jangan tukar waktu itu dengan hal lain yang, sebetulnya kita semua tahu, tidak penting.
Bagaimana sih bermain dengan batu bercerita itu? Lihat di sini.
No comments:
Post a Comment