Ada 2 tahun lamanya Liza "sekolahnya" bisa dibilang dormant. Kenapa? Awalnya adalah pulangnya asisten saya yang telah menemani 8 th lebih lamanya, sejak Liza bayi. Lalu asisten demi asisten berganti, bukannya membantu malah kadang menyita waktu saya karena harus "melatih" dan menyesuaikan irama kerja di rumah ini. Akhirnya kami putuskan untuk mandiri, tidak tergantung bantuan seorang asisten pun. Repot? Tentu, apalagi awal-awal proses ini. Tapi tak apa, demi kebaikan bersama lebih baik keluargaku mandiri.
Ketika dalam kerepotan proses penyesuaian, waktu belajar Liza otomatis berkurang banyak (aku bukan super mom). Proses pembelajaran berlangsung sangat-sangat ringan : hanya berlatih piano + sesekali berupa pembahasan gambar di komputer ataupun reading comprehension, tentu untuk pelatihan kemandirian tidak berkurang. Menjalankannya pun sambil memberi kegiatan after schooling buat Donna.Kuamati Liza juga tampak biasa-biasa saja. Apakah selama ini memang dia tidak menikmati?
2 bulan terakhir ini Liza suka membongkar-bongkar alat-alat bantu belajarnya yang lama. Awalnya kupikir dia kangen barang-barang itu (seperti kebiasaannya, menjejer barang-barang kesukaannya di lantai/sofa). Tapi kuamati lagi ternyata kegiatan itu berlangsung lebih intens.
Seminggu kemarin ini pas Donna sedang Term Holiday, kucoba kembali ke format pembelajaran Liza yang dulu. Gayung bersambut! Ternyata Liza beneran rindu proses pembelajaran seperti yang pernah dia dapatkan dulu. Kurasa dulu sebetulnya dia menyukainya, cuma karena memang dia tak bisa berekspresi seperti anak-anak NT (Neurotypical/Neurologically Typical) sehingga aku tak bisa tahu pastinya.
Dengan kemampuan motorik yang membaik dan ekspresi yang bagiku lebih jelas, aku berencana mengembalikan "Sekolah" Liza, tentu tidak persis seperti dulu tapi dengan penyesuaian-penyesuaian dengan kondisi yang ada.
SEMANGAAAT!!
No comments:
Post a Comment