Pages

Wednesday, October 15, 2008

Libur Lebaran 2






Bercanda Dengan Rusa


Awalnya kami berniat hiking ke perkebunan teh Gunung Mas. Sepanjang jalan lancar tapi ketika sampai di pertigaan Gadog lalu lintas mulai merambat, bahkan berhenti. Setelah beberapa lama kami putuskan putar balik menuju The Jungle di Bogor. Di sana anak-anak bisa bercanda dengan rusa dan "hiking" memutari bukit buatan. Yah lumayanlah...

Sambil saya menulis ini pikiran saya terbayang ke rusa-rusa itu, adakah mereka bosan hidup di situ? Walaupun bisa dibilang aman dan makmur mereka tidak bisa ke mana-mana, mungkin sampai ajal menjemput mereka.

Saya membandingkan dengan kehidupan saya sendiri. Beberapa hari ini saya merasa jenuh sekali. Rasanya hidup terasa terlalu menekan sampai tak ada semangat tersisa. Apalagi apa yang saya lakukan rasanya tak ada kemajuan berarti dan hanya jalan di tempat. Dari buka mata di waktu subuh hingga malam kembali memejamkan mata, tak ada beda hari libur atau hari kerja. Mungkin saya perlu refreshing. Tapi waktu untuk refreshing pun sulit untuk saya dapatkan. Sempat akhir bulan lalu bersemangat menghadiri reuni SMA, ingin jumpa teman2 lama dan merasakan atmosfer yang berbeda dari hidup sehari-hari : bercanda dengan teman2 lama yang sudah 21 tahun tak ketemu, "melupakan" sejenak anak dan suami. Tapi apa daya untuk mendapatkan tiket KA pada masa lebaran sungguh sulit, dan memang akhirnya saya tak berhasil.

Dan tak mudah bagi saya untuk menemukan orang yang tepat untuk curhat apa yangberkecamuk di hati. Salah-salah saya dianggap tak bersyukur, dan biasanya ucapan berikut ini ikut menyertai :"sabar , sabar ... " dst. Makanya saya nyaris tak pernah curhat kepada orang lain. Bukan masalah sabar atau tidak. Kalau saya tidak sabar bagaimana mungkin Liza bisa sampai seperti sekarang? Saya ngerti mereka ingin menghibur. Maka dari itu daripada saya cuma dapat kata "sabar" lebih baik saya tidak curhat.

2 hari yang lalu dari email psikolog kami ,yang sebetulnya sedang membahas hal lain, ada petikan kalimat dari Paulo Coelho yang menyentuh hati saya, seakan saya habis curhat dengannya :

Like the flowing river

"things do not always happen the way I would have wanted, and it's best that I get used to that"
Saya tulis besar-besar di selembar kertas. Merenung, lalu menghela nafas panjang...

2 comments:

dimasd said...

Seperti pada padanan katanya hati, yang berarti mbolak-mbalik, sehingga sifatnya gampang berubah, kadang senang, kadang sedih,kadang benci dan masih banyak lagi sifat hati yang mbolak mbalik.

Pada saat hati nurani yang bicara, itulah sesungguhnya hati kita, hati yang selalu diilhami oleh Tuhan Sang Maha Pencipta.

Sebaliknya, kalau tidak sesuai dengan hati nurani kita, boleh jadi ada "sesuatu" yang membisikan. Itulah bisikan halus dan rayuan setan.

Kata-kata adalah doa, tindakan kita adalah actionnya.

Berdoalah kawan, karena doa itu dahsyat.

Salam,
ALumni 87

https://drawingofmind.blogspot.com said...

thanks Kadar