Pages

Saturday, September 14, 2013

Homeschool? Sosialisasinya Bagaimana?

Kebetulan ada postingan dari teman Homeschooler Adelien Tandian mengenai isu yang paling sering ditanyakan : SOSIALISASI. Dan keluar juga unek-unekku mengenai kebosananku dengan pertanyaan yang itu- itu saja.
Beginilah tanggapanku:
Sosialisasi adalah hal yg paling sering ditanyakan orang, ketika tahu aku memilih home education. Apa dipikirnya kalau anak di sekolah berarti bersosialisasi? Hah yg bener aja!. Kalau di ruang kelas bolehkah anak2 ngobrol bebas? jawabannya: TIDAK. Anak di suruh duduk diam mendengarkan, tidak boleh berisik. Kalau jam istirahat/jam makan bisakah ngobrol leluasa? jawabannya juga:TIDAK. Karena kalau ngobrol tidak sempat menghabiskan makanan dengan sempitnya waktu yg diberikan. Jadi cuma bisa memilih ngobrol atau makan. Pulang sekolah juga musti buru2 pulang karena ditunggu tugas dan peer segudang.Kalau ada peristiwa penting keluarga (misal kematian) pun kadang sulit untuk hadir. Karena apa? Besok ada ujian, besok sekolah, dsb yg berhubungan dgn sekolah.Jadi kenapa masih nanya itu mulu? Mari kita luruskan: sekolah tidak ada hubungannya dengan sosialisasi. Titik. Sekolah dan sosialisasi adalah dua hal yg berbeda.

 Thanks to Adelien for this link : Homeschooling and the S-Word (Socialization).

2 comments:

Adelien said...

Manusia pada dasarnya merupakan makhluk sosial yang artina tidak dapat hidup tanpa orang lain. Sosialisasi akan berjalan dengan sendirinya sesuai kebutuhan dan keadaan. Tidak perlu dibuat-buat atau terlalu dipaksakan. Belajar bagaimana sosialisasi yang baik melalui pendidikan karakter inilah yang seharusnya perlu diperhatikan. Saya selalu mengatakan pada anak-anak agar tidak melupakan tentang 4 kata-kata penting: terima kasih (thanks), tolong (please), maaf (sorry), permisi (excuse me).

https://drawingofmind.blogspot.com said...

Can't agree more Adelien, thanks for stopping by