Pages

Saturday, September 8, 2012

Membangkitkan Passion yang Lama Terkubur

Aku sejak kecil, sejak mengenal pinsil sebagai alat tulis, suka sekali menggambar. Dengan keadaan kami yang hidup pas-pasan, tentu aku hanya bisa menggambar di atas kertas bekas pembungkus yang masih kosong di sebaliknya dan menggunakan pinsil ala kadarnya. Tak ada yang namanya menggunakan pinsil warna, yang paling sederhana sekalipun. Pinsil warna (pinsil warna murah isi 12 warna) hanya untuk keperluan sekolah.
Apa yang kugambar? Apa saja yang kulihat. Waktu itu aku kira-kira masih duduk di bangku TK. Aku masih ingat aku menggambar ibu-ibu menjemur pakaian di halaman, yang dikomentari Mamaku "Kok lehernya panjang sekali seperti 'cangik'". :) Lalu aku menggambar rumah di kampung belakang yang dindingnya terbuat dari anyaman bambu. Dengan ayam-ayam yang berkeliaran di halaman. Romantisme masa lalu :D

Tapi urusan gambar menggambar ini dianggap oleh semua orang yang kutemui, bukanlah hal penting untuk masa depan. Bagaimana tidak, kami sering melihat para seniman pelukis asal Sokaraja (dekat kota kami) menenteng lukisan di pinggir jalan. Menurutku lukisan-lukisan itu bagus. Setelah dewasa aku baru tahu bahwa sebagian besar adalah lukisan repro atau meniru lukisan rekan mereka yang lebih sukses.
Jadi wajarlah kalau melihatku menggambaaar teruus, Mamaku berkata "Kok nggambar terus, mau jadi pelukis yg nenteng lukisan di pinggir jalan?"
Aku tidak menyalahkan orangtuaku, karena memang pengetahuan mereka terbatas.

Namun ketika aku SMP kelas 2 dan 3, aku mulai 'memberontak'. Diam-diam selama di kelas (aku pilih duduk paling belakang) kerjaanku hanya menggambar dan menggambar di bagian belakang buku tulis yang kosong. Pelajaran tak kuhiraukan sama sekali. Hanya mendengarkan sekali-sekali pelajaran yang menurutku menarik. Untunglah nilai-nilaiku baik-baik saja ;D

Dan demikianlah tahun demi tahun berlalu, menggambar yang sangat kusukai akhirnya hanya seperti anugerah tak berguna, dan mulai terkubur.

Tiba-tiba bulan Juli lalu ada teman yang share tentang Online Class Illustrating. Wah, ini dia yang kuperlukan, menggambar untuk ilustrasi memakai program komputer dan aku tak perlu hadir secara fisik di kelas. Aku bisa belajar di rumah, di sela-sela waktu yang ada, sambil tetap menjalankan tugas sebagai ibu rumah tangga tanpa asisten dan Homeschooler Mom. Pontang-panting sih, apalagi aku benar-benar belajar menggunakan program itu dari nol. Tapi aku sangat exciting. Passionku seakan bangkit dari kubur. Aku mulai mengumpulkan gambar-gambarku di sini.
Kadang aku merenung, kenapa baru sekarang aku diberi kesempatan ini Tuhan? Andaikan itu terjadi ketika aku masih mahasiswi...

Better late than never. Semoga setelah ini aku bisa Kau tunjukkan jalan ke mana aku bisa makin mengembangkan talentaku ini, Tuhan. Amin.


4 comments:

Maria Magdalena said...

tetap menulis dan tetap menggambar! Biar telat dan lambat tapi passion Ratna tetap jalan! Itu yg penting :)

https://drawingofmind.blogspot.com said...

Peluk Mariaa
thank you banget supportmu :)

Lala said...

Semangat teruuus!! Kolonel Sanders saja baru memulai karirnya SETELAH pensiun. Semoga Tuhan selalu mengaruniai mb Ratna kesehatan dan inspirasi untuk terus berkarya ^_^

https://drawingofmind.blogspot.com said...

Amiiin Lala
Iya bener ya, makasih sudah diingetin ya La