Acaranya bagus sekali. Andai semua anak berkesempatan menonton, tentu akan sangat bagus untuk perkembangan mental mereka. Mereka bisa tahu sekaligus merasakan keindahan dibalik perbedaan budaya dan bahasa bangsa lain.
Orang-orang tanpa pamrih tapi berdedikasi adalah pendukung terselenggaranya acara ini. Hormat dan terimakasih banyak untuk mereka, khususnya KPBA!

Inilah pementasan Wayang Gantung dari Singkawang Indonesia, satu-satunya yang tersisa di Indonesia.

Ibu kongdeuane Nettavong dari Laos, mendongeng dan memainkan alat musik tradisional dari bambu yang disebut Khaen. Penonton anak-anak diajak ke panggung berperan sebagai anak-anak kampung yang bergembira menari bersama ketika mendengar Khaen ditiup

Miss Yoshimi Hori dari Jepang (anggota aktif KPBA) mengajarkan cara membuat boneka dari sarung tangan. Cerita yang diperagakan sederhana tapi sungguh bagus, tentang ibu burung gagak dan anak-anaknya.
No comments:
Post a Comment