Pages

Tuesday, August 19, 2008

Ujian Musik Liza yang Pertama


Karena memang saya tidak menargetkan Liza untuk ujian musik, maka saya memang tidak mengajarkan membaca not balok dengan serius. Selain itu Liza memang kesulitan membaca not balok di partitur (walau sudah diperbesar sekian kali lipat).
Tapi waktu mendekati waktu pendaftaran ujian, guru musiknya menyemangati saya bahwa Liza pasti sanggup menjalaninya. Saya pikir, 'pintu' sudah dibuka lebar-lebar untuk Liza kenapa tidak dicoba. Kalaupun gagal, it's ok, yang penting sudah berusaha maximal.
Maka pembelajaran not balok dikebut selama 2 bulan. Pakai acara putus asa juga sayanya karena belum tahu 'cara yang tepat' mengajarkan not balok untuknya. Dari coretan di kertas sampai menempel magnet di garis partitur. Kurang dari sebulan baru 'nemu' caranya : seperti yang bisa dilihat di foto. Di foto itu Liza sedang belajar not balok di mobil sambil menunggu Donna les.
Bukan cuma itu. Di ruang ujian nanti Liza masuk sendiri bersama guru dan teman-temannya, ortu tak boleh ikut. Selama ini Liza belum pernah lepas sendiri dari saya atau orang terdekat.Tidak terbayang nanti bagaimana,ya sudah saya pasrah saja.
Sebelumnya sudah saya buatkan flow chart urutan kejadian yang akan dia dapat di dalam ruangan, selama beberapa hari sebelumnya sudah kami bicarakan. Dan karena tidak semua suara orang dia 'registered' (sehingga dia cuek saja kalau orang lain ngomong ke dia), maka saya buatkan tulisan besar-besar sebagai visual support. Misal "Liza diam", "liza jawab", "berdiri", "Liza mainkan lagu", "duduk". Jadi sewaktu hari H, bawaan untuk Liza sungguh ribet. Ada buku dari kain yang penuh bordiran huruf a-z (sebagai alat komunikasi Liza), ada 1 map karton-karton not balok (atas kebaikan guru dan penguji, mereka mau menggunakan ini untuk mengetest not balok Liza) dan setumpuk kertas visual support. Saya sungguh tegang, apalagi di hari itu Donna pun ujian musik di tempat yang sama. Waktu ujian hanya sekitar 15 menit, tapi rasanya lamaaa..
Setelah selesai saya baru tahu ternyata di dalam ruang ujian Liza membuat kehebohan! Karena tegang saya lupa membawakan buku musik Liza. Alhasil di dalam ruangan Liza sibuk 'mengumpulkan' buku musik teman-temannya (yang sama persis semuanya). Barisan peserta ujian yang sudah diatur sesuai nomor peserta pun bubar... ha..ha.. Murid lain sibuk teriak "..bukuku.. itu bukuku , jangan diambil!" Dan berhubung Liza tidak register suara gurunya, gurunya mencoba menghentikannya dengan mencari tulisan di setumpuk visual support yg ada, tapi tidak ada yang cocok karena memang tidak menduga akan seperti ini. Wah, pokoknya heboh.
Ketika akhirnya kami menerima sertifikat kelulusan + nilainya, kami sungguh terharu. Nilainya separuh cukup dan separuh bagus. Liza memang luar biasa! Terimakasih untuk gurunya yang senantiasa mensupport dan telah memberi kesempatan ujian untuk Liza.

Tuesday, August 5, 2008

Sejarah Liza Bermusik 3



Di sekolah musik dekat rumah, saya menemui guru drum dan piano dan bertanya apakah mereka sanggup mengajar anak berkebutuhan khusus seperti Liza (dan juga apakah lizanya mau dengan mereka).Liza tak bisa dan tak suka menulis/mewarna.Jadi kalau sampai dia mau menggerakkan jarinya tentu dikarenakan dorongan dari dalam dia sendiri,seperti karena kesukaannya terhadap musik. Setelah semua ok, mereka saya pinjami film tentang penyandang autis agar punya gambaran apa dan bagaimana penyandang autis itu.
Setelah berjalan beberapa bulan, tiba-tiba suatu ketika Liza memainkan lagu yang biasa Donna latih (lagu dari Yamaha) di sebuah keyboard mainan ,dengan satu jari telunjuk kanannya saja, tanpa seorang pun mengajarinya tetapi hanya berdasarkan nada-nada yang dia dengar!
Lalu saya berpikir, apakah sebaiknya saya privatkan pada guru musik dari Yamaha saja? Setelah guru musik Donna mendengar cerita tentang Liza malah dia mau menerima Liza di kelas musiknya. Wow! Akhirnya liza ikut kelas musik anak di Yamaha. Saya tak menargetkan apa-apa pada Liza dan saya tak berpikir dia akan ikut ujian musik nantinya. Yang penting dia enjoy.
Saya begitu terharu melihatnya berusaha keras menggerakkan jari-jari tangan kanannya di keyboard (bukan hanya telunjuk kanannya saja seperti ketika dia mengetik di komputer).Jari-jari tangan kirinya yang amat lemah pun mulai ada gerakan menekan tuts satu persatu.
Supaya tidak membingungkan Liza, sekolah musik yang pertama(yang dekat rumah) saya stop, tapi guru drum saya minta mengajar privat di rumah. Jadi sekarang selain musik di Yamaha, Liza privat drum di rumah. Tanpa bermaksud menjadikannya drummer, yang penting Liza menikmatinya sambil melatih koordinasi anggota tubuh.(Eh..ternyata gak gampang lho main drum itu).

Sejarah Liza bermusik 2



Ada beberapa saat Liza tak bermusik karena saya tak tahu harus bagaimana. Sementara itu Donna sudah ikut kelas musik anak di Yamaha di usia 2th 9 bln.Tapi saya tak 'berani' memasukkan Liza ke sana, saya merasa Liza akan sangat kesulitan mengikutinya.
Lalu waktu itu Jakarta kedatangan Hee Ah Lee ,the four fingered pianist dari Korea yang sungguh menginspirasi saya: dia dengan 4 jari sanggup bermain piano dengan bagus sekali kenapa Liza yang berjari 10 tidak saya beri kesempatan?
Pada saat yang bersamaan di perumahan di mana saya tinggal dibuka suatu sekolah musik (franchise dari sekolah musik terkenal). Saya beranikan diri untuk membawa Liza ke sana..